Ketika dalam perjalanan menuju
tempat klien beberapa waktu lalu, mendadak motor saya mengalami sedikit
gangguan. Setelah beberapa saat mencoba memperbaiki dan mencari tahu apa
kerusakan yang terjadi, akhirnya saya menyerah karena memang merasa tidak bisa
menemukan pangkal masalahnya. Setelah melihat ke sekitar, pandangan saya
tertuju pada sebuah bengkel yang berada tepat tidak jauh dari tempat saya
berdiri. Langsung saja saya mengarahkan motor ke sana. Singkat cerita, mekanik
yang ada langsung menangani dan memeriksa keadaan motor setelah saya jelaskan
apa saja kendalanya.
Mekanik telah mulai bekerja,saya
pun mencari tempat yang sekiranya bisa untuk duduk dan beristirahat. Sembari
melihat kondisi dalam bengkel yang tertata cukup rapi dengan segala barang dan
aksesoris pendukung, saya pun terlibat perbincangan dengan mekanik yang
menangani motor saya. Sambil bekerja, saya sedikit bertanya tentang bagaimana
usaha bengkel itu dijalankan dan bagaimana mereka menghandle begitu banyak
barang dan spare parts kendaraan serta aksesoris pendukung dengan beraneka
ragam jenis dan bentuk yang ada di dalam bengkel. Dengan santai mekanik yang
menangani motor saya menjawab bahwa pekerjaan mereka terasa lebih mudah dan
terbantu dengan kehadiran sistem manajemen yang diterapkan di bengkel. Saya
pun makin penasaran, sistem seperti apa yang ada dan bisa di terapkan pada
sebuah bengkel? Ternyata pemilik bengkel itu menggunakan software manajemen
keuangan yang bisa memudahkan dan membantu karyawan pada pekerjaan operasional
sehari-hari. Software manajemen keuangan yang digunakan adalah software manajemen
toko, sebab situasi kerja di toko juga bisa diaplikasikan pada bengkel yang
menyediakan jasa service, spare parts kendaraan dan aksesoris pendukung
lainnya. Sebagai perbandingannya, bisa diambil contoh toko alat tulis dan
kantor. Jika di toko alat tulis dan kantor menyediakan buku, pulpen, penggaris
dan aksesoris lain, maka di bengkel kita bisa menerapkan sistem yang sama.
Hanya saja yang kita temukan adalah ban, busi, mur baut dan juga aksesoris yang
bisa mendukung performa motor. Cukup menarik perbincangan dengan mekanik
saat menunggu motor saya selesai diperiksa.
Mekanik bekerja menangani kendaraan pelanggan |
Perbincangan pun berlanjut, lalu
bagaimana dengan jasa service dan perbaikan kendaraan yang tidak berwujud
barang seperti yang lain? Ternyata di bengkel, jasa service dan perbaikan kendaraan
sudah dihitung dengan satuan sendiri, tergantung pada kerusakan dan masalah apa
yang ada. Jadi saat pelanggan melakukan service atau perbaikan, saat akan
membayar sudah ada jenis tagihan sendiri yang harus dibayarkan tergantung jasa
apa yang telah diberikan oleh bengkel. Perbincangan yang cukup menarik dan bisa
membuka wawasan untuk pengaplikasian software manajemen keuangan toko pada
bengkel yang ternyata menggunakan konsep yang sama dengan toko pada umumnya.
Saat selesai membayar pun pelanggan akan menerima secarik nota yang telah
diprint sehingga terkesan lebih bonafide dan profesional, berbeda dengan metode
lama yang hanya menggunakan lembar nota serta masih ditulis manual.
Pembicaraan saya dan mekanik tadi
berlangsung cukup seru hingga tak terasa motor saya telah selesai diperbaiki
dan dapat digunakan kembali. Saat hendak membayar, dengan cekatan petugas di
kasir mengoperasikan software manajemen keuangan toko yang ada di komputer di
hadapannya dan menuliskan jenis barang, biaya jasa dan spare parts yang telah
diganti. Prosesnya cepat dan nota pun bisa menjadi bukti valid transaksi bila
suatu saat pada masa garansi service pelanggan akan mengajukan klaim. (K)
0 komentar:
Posting Komentar