Rabu, 16 April 2014

Ketika dalam perjalanan menuju tempat klien beberapa waktu lalu, mendadak motor saya mengalami sedikit gangguan. Setelah beberapa saat mencoba memperbaiki dan mencari tahu apa kerusakan yang terjadi, akhirnya saya menyerah karena memang merasa tidak bisa menemukan pangkal masalahnya. Setelah melihat ke sekitar, pandangan saya tertuju pada sebuah bengkel yang berada tepat tidak jauh dari tempat saya berdiri. Langsung saja saya mengarahkan motor ke sana. Singkat cerita, mekanik yang ada langsung menangani dan memeriksa keadaan motor setelah saya jelaskan apa saja kendalanya.

Suasana bengkel tempat mekanik bekerja


Mekanik telah mulai bekerja,saya pun mencari tempat yang sekiranya bisa untuk duduk dan beristirahat. Sembari melihat kondisi dalam bengkel yang tertata cukup rapi dengan segala barang dan aksesoris pendukung, saya pun terlibat perbincangan dengan mekanik yang menangani motor saya. Sambil bekerja, saya sedikit bertanya tentang bagaimana usaha bengkel itu dijalankan dan bagaimana mereka menghandle begitu banyak barang dan spare parts kendaraan serta aksesoris pendukung dengan beraneka ragam jenis dan bentuk yang ada di dalam bengkel. Dengan santai mekanik yang menangani motor saya menjawab bahwa pekerjaan mereka terasa lebih mudah dan terbantu dengan kehadiran sistem manajemen yang diterapkan di bengkel. Saya pun makin penasaran, sistem seperti apa yang ada dan bisa di terapkan pada sebuah bengkel? Ternyata pemilik bengkel itu menggunakan software manajemen keuangan yang bisa memudahkan dan membantu karyawan pada pekerjaan operasional sehari-hari. Software manajemen keuangan yang digunakan adalah software manajemen toko, sebab situasi kerja di toko juga bisa diaplikasikan pada bengkel yang menyediakan jasa service, spare parts kendaraan dan aksesoris pendukung lainnya. Sebagai perbandingannya, bisa diambil contoh toko alat tulis dan kantor. Jika di toko alat tulis dan kantor menyediakan buku, pulpen, penggaris dan aksesoris lain, maka di bengkel kita bisa menerapkan sistem yang sama. Hanya saja yang kita temukan adalah ban, busi, mur baut dan juga aksesoris yang bisa mendukung performa motor. Cukup menarik perbincangan dengan mekanik saat menunggu motor saya selesai diperiksa.


Mekanik bekerja menangani kendaraan pelanggan

 Perbincangan pun berlanjut, lalu bagaimana dengan jasa service dan perbaikan kendaraan yang tidak berwujud barang seperti yang lain? Ternyata di bengkel, jasa service dan perbaikan kendaraan sudah dihitung dengan satuan sendiri, tergantung pada kerusakan dan masalah apa yang ada. Jadi saat pelanggan melakukan service atau perbaikan, saat akan membayar sudah ada jenis tagihan sendiri yang harus dibayarkan tergantung jasa apa yang telah diberikan oleh bengkel. Perbincangan yang cukup menarik dan bisa membuka wawasan untuk pengaplikasian software manajemen keuangan toko pada bengkel yang ternyata menggunakan konsep yang sama dengan toko pada umumnya. Saat selesai membayar pun pelanggan akan menerima secarik nota yang telah diprint sehingga terkesan lebih bonafide dan profesional, berbeda dengan metode lama yang hanya menggunakan lembar nota serta masih ditulis manual.




Petugas di bagian pembayaran yang sigap melayani konsumen dengan bantuan sistem
Pembicaraan saya dan mekanik tadi berlangsung cukup seru hingga tak terasa motor saya telah selesai diperbaiki dan dapat digunakan kembali. Saat hendak membayar, dengan cekatan petugas di kasir mengoperasikan software manajemen keuangan toko yang ada di komputer di hadapannya dan menuliskan jenis barang, biaya jasa dan spare parts yang telah diganti. Prosesnya cepat dan nota pun bisa menjadi bukti valid transaksi bila suatu saat pada masa garansi service pelanggan akan mengajukan klaim. (K)

0 komentar:

Posting Komentar